Arti Dari Inventory Turnover

Arti Dari Inventory Turnover

Bagaimana jika nilai turnover ratio semakin tinggi?

Jika inventory turnover semakin tinggi, ini dapat menunjukkan beberapa hal positif bagi perusahaan:

1. Efisiensi Operasional

Tingginya tingkat perputaran persediaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual persediaannya dengan cepat.

Hal ini dapat mengurangi risiko obsolesensi dan biaya penyimpanan, serta meningkatkan arus kas perusahaan.

2. Pengelolaan Persediaan yang Baik

Tingginya inventory turnover bisa menandakan bahwa perusahaan memiliki sistem manajemen persediaan yang efektif dan efisien.

Hal ini dapat berarti bahwa perusahaan dapat merespons lebih baik terhadap perubahan permintaan pelanggan dan tren pasar.

3. Kesehatan Keuangan

Tingginya inventory turnover biasanya dianggap sebagai indikator kesehatan keuangan yang baik, terutama dalam hal likuiditas dan pengelolaan modal kerja.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya tingkat inventory turnover juga bisa memiliki beberapa implikasi negatif, seperti:

1. Risiko Kehilangan Penjualan

Jika perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tinggi, ini bisa berpotensi menyebabkan hilangnya penjualan dan pelanggan yang tidak puas.

2. Kehilangan Kesempatan

Terlalu tingginya tingkat inventory turnover mungkin juga mengindikasikan bahwa perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan produknya.

Oleh karena itu, untuk tingkat inventory turnover yang tinggi perusahaan harus memastikan bahwa tingkat perputaran seimbang dengan kebutuhan bisnisnya dan tidak mengorbankan potensi keuntungan yang lebih besar.

Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya

Tingkatkan Ketelitian Perkiraan Terhadap Permintaan

Cara pertama ini sangat penting karena kamu harus bisa memprediksi banyaknya permintaan produk perusahaan secara akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti tren, pengamatan perubahaan pasar serta memanfaatkan data-data penjualan tahun sebelumnya.

Cara Menggunakan Rumus Inventory Turnover Ratio

Rumus Inventory turnover ada dua jenis pertama yakni: Harga Pokok Persediaan (HPP) dibagi dengan rata-rata persediaan saat itu sama dengan HPP saat itu dibagi dengan jumlah persediaan awal dan akhir dibagi dua.

Untuk ketentuan rumus inventory turnover yang kedua adalah jumlah barang yang terjual saat itu dibagi dengan jumlah awal dan akhir dibagi dua.

Rumus pertama biasanya digunakan pada bisnis yang menggunakan analisis luar dimana nilai penjualan yang terus mengalami perubahan sepanjang tahun.

Untuk rumus yang kedua biasanya digunakan pada banyak bisnis karena dianggap lebih rasional, sebab menggunakan biaya riil serta menurunkan fluktuasi musiman.

Rumus Inventory Turnover

Rasio perputaran sendiri berbeda-beda tergantung dari jenis bisnis itu sendiri. Misalnya saja bisnis makanan dengan bisnis jual beli mobil mewah tentu berbeda jauh.

Perputaran persediaan barang bisnis makanan tentu lebih tinggi jika dibandingkan bisnis jual beli mobil mewah.

Gunakan Aplikasi Akuntansi untuk memudahkan Anda dalam mengetahui rasio ini dengan mudah dan akurat.

Dengan Fitur Laporan Keuangan, seluruh rasio keuangan bisnis dapat Anda ketahui dan bandingkan secara langsung.

Baca juga : Cara Mudah Menghitung Seluruh Rasio Keuangan di Aplikasi Akuntansi

Berapa nilai turnover ratio yang baik?

Nilai yang dianggap baik untuk inventory turnover ratio dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lainnya.

Namun, secara umum, semakin tinggi inventory turnover ratio, semakin baik, karena ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola persediaannya dengan lebih efisien. Namun, nilai yang dianggap baik bisa berbeda-beda tergantung pada konteks bisnisnya.

Sebagai contoh, di industri ritel atau makanan cepat saji, di mana persediaan cenderung berputar dengan cepat, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih tinggi.

Sebaliknya, di industri seperti mobil atau peralatan berat, di mana barang-barangnya cenderung memiliki siklus penjualan yang lebih panjang, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih rendah.

Penting untuk membandingkan inventory turnover ratio perusahaan dengan rata-rata industri atau dengan nilai historis perusahaan itu sendiri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja relatifnya.

Pantau dan Kelola Persediaan dengan Cermat

Implementasikan sistem manajemen persediaan yang efisien untuk memantau stok secara real-time. Pahami pola perputaran persediaan dan lakukan penyesuaian saat diperlukan. Hindari stok yang lama dan periksa tingkat rotasi secara teratur.

How do you get 10x inventory turnover?

Let's say you have a clothing retailer in an expensive foot traffic area. On average, your turnover is '4'. That means in a 30-day window; you turn your inventory once a week.

Mathematically: Turnover = Sales (4 units) / Inventory (1 unit).

But wait. If you are selling clothes, do you just have one 'Small Pullover?' No. You have three of each size.

Now: Turnover = 4 units / 3 units or 1.33 - not 4.

So, your number is 1.33. Your competitor across the aisle has an inventory turnover number of 3. How are they doing it? Sell more units? Lower quantity on-hand?

To increase turnover, you need more selection available in the same square footage. More specifically, you need to look at your turnover rate and your sales per square foot.

Turnover represents efficiency. Efficiency = more profit. The higher the number, the more efficiently you run your operation in given square footage and advertising budget. RFID is a 10x multiplier in the way you can and will run your business.

With RFID, when an item is removed from its sale location, the item is automatically replenished.

Sales per Square Foot = Sales / Square Feet.

With RFID, you can stock one of each item. Increase the total types of items to increase overall sales and increase selection without increasing store space. Additional items can be stored nearby and replenished on-demand. The same piece of real estate can sell 5x the amount it sold before because you don't need to stock three units of every item, size, and color to ensure customers find the product they want.

Additionally, sales won't be lost when inventory is miss shelved, or not placed on the display floor, or sitting in incoming shipping boxes, unreceived.

Meanwhile, during a sale, the proper color and size are stuck in the fitting room floor, but the customer doesn't buy because they could not find it.

Take a look at our RFID Cookbook for ideas on how you can increase your sales. Getting to 10x will require a significant change in how you run your business.

But, for $299 a month, you can add RFID to your daily operation. If this makes you 5% more efficient (taking a daily inventory in minutes vs. a quarterly inventory in days) and your yearly sales are $1,000,000, you'll save (or make) $50,000 on a $1,200 yearly investment. And, customers will recognize you as the place that has in-stock goods and better selection.

Footnotes on using Inventory Turnover to tune your business

There are several other cool ways to calculate inventory turnover. For instance, COGS / Average Inventory. Using COGS allows you to measure multiple items, but it's hard to laser-focus on a single item.

Let's say your store sells $1,000,000 a month. Your average inventory is $500,000. Then your # is 2. But, it's difficult to tune a single item and get great at it. However, applying RFID will allow you to reduce inventory by about 30% and still hit the same COGS for pennies.

Inventory turnover adalah salah satu rasio yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Rasio ini mengukur seberapa cepat perusahaan mampu menjual stok barangnya dalam satu tahun. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung inventory turnover dan tips cara meningkatkan inventory turnover.

Menghitung Inventory Turnover Ratio

Untuk menghitung inventory turnover ratio ini dapat dilakukan dengan dua acara yakni:

Persediaan rata-rata digunakan dalam rasio perhitungan karena perusahaan bisa saja mempunyai tingkat persediaan yang lebih tinggi atau lebih rendah pada waktu tertentu dalam satu periode. Sementara Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan biaya produksi barang dan jasa perusahaan. HPP ini mencakup mulai dari biaya bahan, biaya tenaga kerja hingga biaya overhead pabrik atau dikenal dengan biaya tetap, yang digunakan dalam pembuatan barang.

Apa Itu Inventory Turnover?

Inventory turnover (perputaran persediaan) merupakan sebuah rasio keuangan yang menunjukkan seberapa banyak perusahaan sudah menjual dan mengganti stok persediaan selama periode tertentu. Rasio ini mengacu pada jumlah waktu (periode) dari barang yang dibeli oleh perusahaan hingga barang tersebut dijual ke pasaran.

Inventory turnover tentunya sangat bermanfaat bagi perusahaan. Pasalnya, perhitungan ini akan menginformasikan apapun mulai dari strategi penetapan harga, hubungan pemasok barang sampai strategi promosi. Selain itu, dengan adanya rasio inventory turnover juga akan memprediksi nasib perusahaan, pengaturan persediaan serta keahlian dalam penjualan dan pemasaran.

Kemudian perusahaan bisa membagi hari-hari dalam satu periode itu dengan menggunakan rumus inventory turnover. Perhitungan ini bertujuan agar mengetahui hari yang dibutuhkan untuk menjual stok barang yang masih ada.

Nah, bagi kamu yang memiliki usaha, perhitungan inventory turnover ini sangat membantu usaha kamu untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai hal penetapan harga, manufaktur, pemasaran hingga pembelian barang baru.

Mungkin banyak dari kamu yang masih bingung tentang apa saja yang termasuk barang persediaan itu? Barang persediaan ini mencakup bahan mentah, bahan yang sedang dalam proses pembuatan, serta barang jadi yang akan dijual.

Selain untuk mengetahui berapa hari yang dibutuhkan untuk menjual persediaan, inventory turnover bermanfaat untuk mengetahui seberapa baik perusahaan dalam mengelola biaya penjualannya. Semakin tinggi rasio inventory turnover, maka akan semakin baik kondisi perusahaan.

Baca juga: Konsep, Pengertian dan Rumus Biaya Peluang dalam Dunia Investasi

Evaluasi Strategi dalam Penetapan Harga Produk

Kamu dapat melakukan penilaian dan juga perbaikan mengenai penetapan harga produk serta hal apa yang akan mengarah pada peningkatan nilai penjualan secara keseluruhan. Meskipun demikian, menentukan harga tentunya tidak semudah yang dilihat.

Oleh sebab itu, kamu butuh mencoba berbagai metode penetapan harga, seperti premium, tawar menawar, penjualan musiman, penjualan kilat, pemberian harga yang berbeda kepada pelanggan berbeda, pemberian bonus, dan banyak lagi.

Meningkatkan frekuensi restock barang

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan inventory turnover adalah dengan meningkatkan frekuensi restock barang. Dengan menambah frekuensi restock barang, maka persediaan barang akan selalu tersedia dan dapat terjual dengan cepat, sehingga inventory turnover akan meningkat.